Selasa, 03 Februari 2009

Krisis global

Pada awal tahun 2009, dampak krisi global sangat terasa bagi pekerja pabrik di pulau batam. Karena pada saat sebelum krisis penghasilan atau gaji karyawan operator berkisar, 1.500.000; itu sudah termasuk over time, namun sekarang penghasilan yang harus di terima sekitar, 1.100.000; .Nah kondisi ini diperparah dengan tidak diturunkan kebutuhan hidup seperti, sewa kos, transportasi,biaya makan dan kebutuhan pokok lainnya.

Saat ini Anda bisa menjumpai dimana-mana kawasan industri mengalami penurunan aktivitas pabrik. Sehingga situasi sekarang ini cukup meprihatinkan karena tingginya kebutuhan hidup, sementara gaji yang diterima semakin sedikit. Bagaimana nasib pekerja yang mengandalkan dengan gaji bulanan yang sangat pas-pasan itu.

Mudah-mudahan krisis ini cepat berakhir dengan perkembangan yang lebih cerah. Ironisnya ditengah penderitaan masyarakat, fenomena yang tidak masuk akal justru bermunculan hampir di seluruh penjuru kota di negeri ini, yaitu penghamburan uang milyaran bahkan sampai trilyunan hanya untuk mempromosikan sebuah nama. Yang menurut saya itu tidak perlu terjadi.

Coba Anda amati disepanjang jalan2 kanan dan kiri, dilorong2, jembatan,lampu merah,gedung tinggi,disitu terlihat jutaaan uang yang disulap menjadi, poster,stiker,baliho dan kalau dilihat menambah sumpek. Andaikan duit yang dibuang itu untuk membantu rakyat miskin alangkah indahnya hidup ini, tidak lagi kita menyaksikan disana sini keributan, kekurangan gizi,pengamen dipinggir jalan/lampu merah,penggusuran atas nama ketertiban.

Apakah saat Mereka duduk dikursi EMPOUK pernah berfikir atau merasakan penderitaan rakyat dan sulitnya mencari nafkah. Maka tidak heran jika kita lihat kesenjangan semakin mencolok. Yang kaya semakin kaya dan.......

Tidak ada komentar: