Senin, 14 Juni 2010

Mata Hati

Disaat semua orang disibukkan dengan aktifitas, dan padatnya lalulintas  dijalan raya, ada seoarnag anak kecil yang usianya sekitar 5 tahun membawa kaleng kosong meminta-minta uang sambil mengetuk -ngetuk jendela kaca mobil yang sedang berhenti saat lampu merah menyala, namun kaca mobil tersebut tidak kunjung dibuka, aku yang melihat seperti itu merasa iba dan kasihan , karena mengapa harus terjadi dinegeri yang terkenal dengan zamrud khatulsiwa ini, dimana semuaanya serba ada . Negeri yang kaya raya ini menyimpan sejuta misteri yang tidak kunjung ada perubahan kepada kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Kamis, 27 Mei 2010

Inovasi Telkomsel membuat duniaku tanpa batas

                                                                                                                          Kehadiran Telkomsel  yang menjangkau keseluruh pelosok Negeri ini, membuat aktivitasku tiada batas, mengerjakan tugas Online sebagai mahasiswa bisa dilakukan dimana saja , dan  kapan saja , tidak ada alasan untuk berkata : " Aku gak bisa" tetapi  : " Aku bisa " . Karena Telkomsel telah memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada Masyarakat Indonesia. ***

Kesibukan Dalam Beraktifitas tidak menyurutkan dalam menambah pengetahuan

 Di saat ada kesempatan beberapa Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka UPBJJ-Batam, menyempatkan berfoto bersama setelah mengkuti kegiatan tutorial tatap muka. Para mahasiswa ini berlatarbelakang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta nasional dan multi nasional, juga ada yang berprofesi sebagai PNS. Tak kalah menariknya dalam kegiatan belajar yang diikuti mahasiswa Jurusan Komunikasi adalah kekompakan dan kebersamaan .***
                                     

Mencari Pemimpin yang merakyat

Seorang pemimpin yang ideal bukannya orang yang suka di hormati ataupun gila hormat namun, seorang pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang bisa merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat, selalu menghargai jerih payah dari masyarakat, dan tidak pernah sedikitpun merasa menjadikan musuh bagi rakyatnya. Karena seorang pemimpin yang sejati memiliki sifat dari dalam dirinya bukan karena sekedar meniru gaya pemimpin yang lain, pemimpin harus bisa menunjukkan kecintaanya kepada rakyatnya dengan memberikan bukti cintanya pada rakyat dengan membuat kebijaksanaan yang pro rakyat. Semakin dekat dengan rakyat seorang pemimpin akan dicintai,di hargai dan didukung oleh rakyatnya

Bagaimana mewujudkan seorang pemimpin yang benar-benar pro rakyat, salah satunya adalah dengan memilih figur-figur pemimpn yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap rakyatnya. Disini bisa kita lihat sejarah besar bagi pemimpin yang benar-benar kekuasaannya untuk kesejahteraan rakyatnya ,bukan untuk menindas rakyatnya .

Nama Sri Sultan HB IX bagi sebagian rakyat Indonesia tidak asing lagi apalagi bagi masyarakat jawa karena Beliau adalah menjadi pemimpin yang cinta pada rakyatnya dan betul-betul merakyat pada waktu itu. Sehingga pemimpin yang telah menyatu engan rakyatnya akan sulit untuk dilupakan atas jasa-jasanya yang telah diberikan selama ini .

Berharap dalam Pilkada Provinsi Kepri kali ini bisa mewujudkan pemimpin yang betul-betul peduli dengan penderiataan rakyat, sesuai dengan janji-janji yang disampaikan saat berorasi didepan umum. Kini saatnya rakyat Kepri menunggu atas semua janji yang pernah disampaikan oleh para calon Gubernur saat kampanye, Semoga saja pemimpin yang terpilih saat ini bisa menepati janji dan benar-benar amanah atas kekuasaan yang di emban. Karena kekuasaan adalah ditangan rakyat maka seharusnya pemimpin bekerja hanya untuk rakyat, bukan untuk golongan ,kelompok atau bahkan pribadi.

Masayarakat saat ini sudah mengalami kejenuhan politik , karena setiap ada pemilu baik pemilu walikota, gubernur, ataupun presiden , rakyat seolah –olah dianggap dan dibutuhkan saat-saat menjelang perhelatan akbar saja, agar mendapatkan dukungannya, namun setelah itu semua beakhir dan keinginan tercapai maka rakyat tidak berguna lagi, dilupakan, di tindas dengan kebijaksanaannya yang membuat sulitnya mencari nafkah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kasus yang baru saja terjadi di kepri 26 mei 2010. bahwa lebih dari separoh masyarakatnya tidak mendatangi TPS karena rasa jenuh yang menghinggap di masyarakat, “memilih ataupun tidak sama saja kok , tidak ada bedanya, mendingan tetap bekerja di pabrik atau jalan-jalan mengisi hari libur bersama keluarga tercinta, peduli amat dengan pilkada , mereka yang dipilh saja setelah naik tidak peduli sama rakyatnya.” Ungkapan semcam ini lah yang muncul dari berbagai masyarakat yang pernah penulis temukan.

Jadi masyarakat saat ini sudah pintar dan pandai jangan dianggap bodoh lagi, Pemilu Kada kepri saat ini merupakan bukti nyata yang tidak bisa dipungkiri bahwa kinerja pemimpin yang telah dipilih beberapa waktu yang lalu tidak sesuai harapan masyarakat, karena tidak menepati janjinya,.alias bohong belaka, buktinya masyarakat yang mayoritas berprofesi buruh menelan pil pahit dari keputusan pemerintah daerah.

Mari melihat dengan mata terbuka lebar dan hati nurani yang ada, bagaimana persoalan kaum buruh di prov. Ini, buruh bekerja dengan gaji yang tidak sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya. ***

Kamis, 04 Februari 2010


Bahagialah…

karena engkau masih memiliki kekasih…

tersenyumlah karena engkau masih punya cinta…

dan berjuanglah..

karena engkau masih memiliki keduanya…

cintailah cinta dengan cintaNYA…

karena hanya cintaNYA yang bisa membuat bahagia…

kasihilah kekasih dgn kasihNYA…

krn hanya kasihNYAlah yg jauh dari derita…

sempurnakanlah cintamu untuknya…

namun..

tetap jagalah hatimu..

agar tak skalipun engkau jth kdlm jurang cinta yg penuh nafsu…

ikatlah cintamu…

rekatkanlah dihatimu…

agr cinta itu sllu bersemayam dn indah dlm jiwamu…

wahai para pecinta…!!

perbaikilah kapalmu… persiapkan bekalmu…

dn rajutlah benang2 harapanmu guna arungi samudra cinta yg pnuh dgn badai coba dn derita….

dn tak lupa..

bawakanlah segenggam kbahagiaan untuk orang yang tulus menantimu ditanjung harapan…


Selasa, 05 Januari 2010

Maaf Ibu,
Kadang kuluput memikirkanmu
Karena seringnya memikirkan diriku
Kadang aku tidak membantumu
Karena sering bergelut dengan kesibukkanku
Kadang aku pergi meninggalkan rumah dan ibu
Karena seringnya pergi dengan teman-temanku
Kadang aku jarang bicara denganmu
Karena seringnya berhadapan dengan Laptop dan Televisi dikamarku

Tapi kini, kusangat sadar Ibu
Di hati dan Otakku hanya Ibu
Betapa ku butuh bantuan Ibu
Betapa aku selalu ingin menemani Ibu kemanapun itu
Betapa aku pun ingin selalu curhat dengan Ibu mengenai masalahku
Betapa aku butuh perhatian dan sayang Ibu di saat sakitku
Betapa aku pun butuh pundak Ibu, di saat tangisku

Ibu…
Ibu sungguh Inspirasiku
Ibu sungguh cinta dan sayangku
Ibu sungguh tautanku
Ibu benar segala2nya untukku

Maafkan aku Ibu
Aku manusia yang tak sempurna, yang selalu punya dosa dan membuatmu terbeban olehku
Hingga kadang Ibu menangis dan Jarang tersenyum karna ulahku
Tapi….
Aku yakin akan satu Hal
Do’a Ibu, bisa merubah dan menjadikan aku sebagai orang yang berhasil dan berguna untuk ibu atau siapa pun itu
Dan yang terpenting
Aku selalu sayang Ibu
SELALU…..



Selamat Jalan Gus…. Semoga Negeri yang pernah Kau pimpin ini ndak lagi melarat, Semoga para pemimpinku memahami rakyat, Semoga para pemimpinku memegang amanat, Semoga para pemimpinku ndak suka khianat, Semoga bencana yang terjadi bukanlah laknat, Semoga papa pemimpinku yang suka maksiyat segera bertobat, Semoga mereka mudah menerima nasehat dan memberi manfaat – Akhirnya kita selamat dunia – selamat akhirat….

Seperti sama2 sudah kita ketahui, bahwa Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Ia salah satu tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Dur lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang Penakluk”. Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kyai yang berati “abang” atau “mas”.

Singkat cerita, pendidikan Gus Dur selepas SLTA adalah ke Mesir. Pada tahun 1963, Gus Dur dapat beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Ia pergi ke Mesir pada November 1963. Meskipun ia mahir berbahasa Arab, Gus Dur diberitahu oleh Universitas bahwa ia harus mengambil kelas remedial sebelum belajar Islam dan bahasa Arab. Karena tidak mampu memberikan bukti bahwa ia memiliki kemampuan bahasa Arab, Gus Dur terpaksa mengambil kelas remedial.

Abdurrahman Wahid menikmati hidup di Mesir pada tahun 1964; menonton film Eropa dan Amerika, dan juga menonton sepak bola. Wahid juga terlibat dengan Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah asosiasi tersebut. Pada akhir tahun, ia berhasil lulus kelas remedial Arabnya. Ketika ia memulai belajarnya dalam Islam dan bahasa Arab tahun 1965, Gus Dur kecewa. Ia telah mempelajari banyak materi yang diberikan dan menolak metode belajar yang digunakan Universitas. Detail tentang Gus Dur ada di WikiPedia.

Usai shubuh, saya ngobrol sampai jam 06 pagi di bawah tangga kantor ma’had Assalaam bersama Ustadz Rosyidi Asyrofi (Sesepuh Ma’had dan Ketua Dewa kyai PPMI Assalaam. Kemudian sekitar jam 08 pagi saya ketemu beliau lagi saat ada makan pagi di rumah Mudir, ustadz Ma’ruf Rohmat. Di sana ustadz Rosyidi memperlihatkan sebuah foto…yach foto yang sudah nampak kumal. Meski demikian penasaran, karena beliau bilang di sini ada Gus Dur.

Mana Ustadz…!, tanya saya. Dan beliau memberikan foto itu, lalu karena saya mbawa kamera; segera foto langka itu saya repro dengan kamera DSLR Canon EOS Kiss N series. Dan alhamdulillah, cukup jelas hasilnya.

Berikut foto Gus Dur sekitar tahun 1967 (Menurut Ustadz Rosyidi Asyrofi), saat berpose bersama para mahasiswa jurusan Ad-Dirosah Al-Islamiyah, Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Gus Dur duduk di bawah…
Gus Dur dan kawan-kawan di Al-Azhar

Gus Dur dan kawan-kawan di Al-Azhar

Berikut Foto Gus Dur Muda dan Tua: (saya ambil dari flickr dan wikipedia)
Gus Dur semasa Muda dan Tua ketika duduk

Gus Dur semasa Muda dan Tua ketika duduk

Ustadz KH. Ahmad Rosyidi Asyrofi, Lc dan Saya: (saya ambil pada 01 jan 2010)
Ustadz Rosyidi (1 Jan 2010)

Ustadz Rosyidi (1 Jan 2010)

Saya belum mengorek lebih jauh perihal Gus Dur semasa kuliah di Mesir, versi Ustadz Rosyidi. Sekedar foto ini, semoga membuat sejarah tidak musnah begitu saja.

Ndak hanya di Mesir, gus Dur kuliah di banyak negara, akhirnya penghargaan diraihnya dan juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari berbagai lebaga pendidikan:

1. Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (2000)
2. Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000)
3. Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Prancis (2000)
4. Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (2000)
5. Doktor Kehormatan dari Universitas Twente, Belanda (2000)
6. Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, India (2000)
7. Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (2002)
8. Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Universitas Netanya, Israel (2003)
9. Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (2003)
10. Doktor Kehormatan dari Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (2003)

Kita ambil yang terbaik dari pridabi Gus Dur untuk kita contoh, dan kalau ada yang tidak baik, hanya Alloh SWT Yang Maha Mengetahui.






Seperti sama2 sudah kita ketahui, bahwa Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Ia salah satu tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Dur lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang Penakluk”. Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kyai yang berati “abang” atau “mas”.

Singkat cerita, pendidikan Gus Dur selepas SLTA adalah ke Mesir. Pada tahun 1963, Gus Dur dapat beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Ia pergi ke Mesir pada November 1963. Meskipun ia mahir berbahasa Arab, Gus Dur diberitahu oleh Universitas bahwa ia harus mengambil kelas remedial sebelum belajar Islam dan bahasa Arab. Karena tidak mampu memberikan bukti bahwa ia memiliki kemampuan bahasa Arab, Gus Dur terpaksa mengambil kelas remedial.

Abdurrahman Wahid menikmati hidup di Mesir pada tahun 1964; menonton film Eropa dan Amerika, dan juga menonton sepak bola. Wahid juga terlibat dengan Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah asosiasi tersebut. Pada akhir tahun, ia berhasil lulus kelas remedial Arabnya. Ketika ia memulai belajarnya dalam Islam dan bahasa Arab tahun 1965, Gus Dur kecewa. Ia telah mempelajari banyak materi yang diberikan dan menolak metode belajar yang digunakan Universitas. Detail tentang Gus Dur ada di WikiPedia.

Usai shubuh, saya ngobrol sampai jam 06 pagi di bawah tangga kantor ma’had Assalaam bersama Ustadz Rosyidi Asyrofi (Sesepuh Ma’had dan Ketua Dewa kyai PPMI Assalaam. Kemudian sekitar jam 08 pagi saya ketemu beliau lagi saat ada makan pagi di rumah Mudir, ustadz Ma’ruf Rohmat. Di sana ustadz Rosyidi memperlihatkan sebuah foto…yach foto yang sudah nampak kumal. Meski demikian penasaran, karena beliau bilang di sini ada Gus Dur.

Mana Ustadz…!, tanya saya. Dan beliau memberikan foto itu, lalu karena saya mbawa kamera; segera foto langka itu saya repro dengan kamera DSLR Canon EOS Kiss N series. Dan alhamdulillah, cukup jelas hasilnya.

Berikut foto Gus Dur sekitar tahun 1967 (Menurut Ustadz Rosyidi Asyrofi), saat berpose bersama para mahasiswa jurusan Ad-Dirosah Al-Islamiyah, Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Gus Dur duduk di bawah…
Gus Dur dan kawan-kawan di Al-Azhar

Gus Dur dan kawan-kawan di Al-Azhar

Berikut Foto Gus Dur Muda dan Tua: (saya ambil dari flickr dan wikipedia)
Gus Dur semasa Muda dan Tua ketika duduk

Gus Dur semasa Muda dan Tua ketika duduk

Ustadz KH. Ahmad Rosyidi Asyrofi, Lc dan Saya: (saya ambil pada 01 jan 2010)
Ustadz Rosyidi (1 Jan 2010)

Ustadz Rosyidi (1 Jan 2010)

Saya belum mengorek lebih jauh perihal Gus Dur semasa kuliah di Mesir, versi Ustadz Rosyidi. Sekedar foto ini, semoga membuat sejarah tidak musnah begitu saja.

Ndak hanya di Mesir, gus Dur kuliah di banyak negara, akhirnya penghargaan diraihnya dan juga banyak memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari berbagai lebaga pendidikan:

1. Doktor Kehormatan bidang Filsafat Hukum dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand (2000)
2. Doktor Kehormatan dari Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (2000)
3. Doktor Kehormatan bidang Ilmu Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen, dan Ilmu Humaniora dari Pantheon Universitas Sorbonne, Paris, Prancis (2000)
4. Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand (2000)
5. Doktor Kehormatan dari Universitas Twente, Belanda (2000)
6. Doktor Kehormatan dari Universitas Jawaharlal Nehru, India (2000)
7. Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Gakkai, Tokyo, Jepang (2002)
8. Doktor Kehormatan bidang Kemanusiaan dari Universitas Netanya, Israel (2003)
9. Doktor Kehormatan bidang Hukum dari Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan (2003)
10. Doktor Kehormatan dari Universitas Sun Moon, Seoul, Korea Selatan (2003)

Kita ambil yang terbaik dari pridabi Gus Dur untuk kita contoh, dan kalau ada yang tidak baik, hanya Alloh SWT Yang Maha Mengetahui.