Selasa, 23 Desember 2008

Kekuatan yang Maha Dahsyat itu adalah pikiran


Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.

Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.

Autosuggestion

Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion.

Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.

Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita.

Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.

Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;
- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.


SUKSES BUKAN BERARTI BERLIMPAH HARTA

Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling dibangga-banggakan oleh-Nya, karena dilengkapi dengan fitur super canggih, yaitu AKAL PIKIRAN. Karunia inilah yang membuat setiap individu dilahirkan dengan potensi yang tanpa batas. Siapa pun pasti akan terkejut bila menyadari potensi sejati yang dimilikinya. Bahkan mereka yang sudah sempat "merasakan" puncak kesuksesan sekalipun pasti tetap terkagum-kagum saat menyadari bahwa ternyata masih banyak kesuksesan lainnya yang bisa mereka raih.

Sukses itu BUKAN hanya berwujud materi. Jumlahnya pun sungguh tak terhitung banyaknya karena setiap kesuksesan adalah cerminan dari kesempurnaan Sifat-Sifat Tuhan. Karena itulah, bila kita selalu konsisten pada blue print penciptaan manusia, yaitu sebagai duta-duta Beliau di dunia, maka setiap hasil karya kita pasti selalu merupakan hasil yang terbaik, sebuah KESEMPURNAAN. Untuk keperluan inilah maka manusia dibekali dengan "modal dasar" berupa akal pikiran.

Lantas, bila "modal dasar" memang sudah ada, pertanyaan selanjutnya adalah, "Apakah ada cukup kesempatan di dunia ini untuk mewujudkannya?" Bukankah kita sudah terbiasa didoktrin dengan ungkapan-ungkapan seperti:

- Bila semua orang jadi pemimpin, lantas siapa yang akan jadi anak buah?

- Dimana-mana yang namanya pemenang itu ya cuma ada satu

- Tidak semua orang dilahirkan dengan bakat seperti itu

Kita seperti dibenturkan pada sebuah paradox. Di satu sisi kita memiliki potensi yang tak terbatas, namun di sisi lain secara riil lingkungan sekitar nampaknya kurang mendukung.

Untuk menjawabnya, cukup kita gunakan sebuah logika sederhana. Tuhan adalah Sang Maha Kaya, dan Beliau sudah memberi "mandat" pada manusia untuk mengelola aset milik-Nya, yaitu dunia dan seisinya. Ini adalah sebuah "kepercayaan" yang tak ada duanya. Bayangkan, kita dipercaya oleh "Sosok" dengan kekayaan yang tak terukur dan otoritas yang tidak terbatas, inilah sebuah intagible asset yang sangat dahsyat.

Namun "tingkat kepercayaan" yang diberikan-Nya, selalu berbanding lurus dengan kesiapan kita. Artinya, bila Anda menginginkan kepercayaan yang lebih tinggi dan lebih berkualitas, maka upgrade-lah kualitas diri. Layak atau tidaknya untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar ditentukan oleh Anda sendiri. Gali lebih dalam lagi potensi diri, dan saat Anda siap, Sang Maha Pemurah pasti akan menghadirkan KESEMPATAN.

Sampai di titik ini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa sukses sesungguhnya bukan sekedar hak tapi justru merupakan kewajiban. Tidak ada seorang pun yang "dihadirkan" oleh-Nya di dunia ini untuk sekedar "menumpang hidup" dan "menunggu ajal tiba". Setiap orang diciptakan untuk menunaikan tugasnya masing-masing. Namun semuanya serba berproses. Artinya, melalui serangkaian proses pembelajaran, semakin banyak potensi diri yang Anda gali, semakin tinggi kualitas diri, maka semakin "berkualitas" pula tugas yang wajib Anda tunaikan.

Proses pembelajaran yang tiada henti ini lazim kita sebut sebagai KEHIDUPAN. Ya, kehidupanlah yang akan menempa Anda. Susah-senang, rejeki-musibah, kemudahan-kesulitan, adalah sebagian kecil contoh tempaan-tempaan yang akan selalu kita hadapi.

Bila kita selalu berbaik sangka pada Sang Pencipta, maka setiap proses tempaan tersebut PASTI akan menambah "lapisan-lapisan" KEBIJAKAN kita. Artinya, bila kita berhasil melalui phase-phase tempaan tersebut, tanpa sadar kita sesungguhnya telah meng-upgrade kualitas diri kita. Kita pun sudah siap untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar lagi dan tentunya, siap untuk meraih puncak kesuksesan yang berikutnya.

Sebagai contoh, bila Anda seorang manager madya yang bercita-cita untuk menjadi seorang direktur, maka mulailah berpikir seperti direktur, bersikap sebagai direktur, mengambil keputusan dengan kualitas direktur, memimpin dengan karakter direktur, berani menghadapi kompleksitas pada level direktur serta sanggup memecahkan masalah yang "hanya" dihadapi oleh seorang direktur.

Bila Anda memimpikan untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi lagi, di mana memang seharusnya berjalan demikian, maka selalu hadapi dan selesaikan pembelajaran yang sedang Anda alami, baik "senang" maupun "susah". Mereka yang BERANI memimpikan kesuksesan yang tanpa batas adalah mereka yang selalu BERANI menghadapi apapun bentuk "pembelajaran" yang dianugerahkan oleh-Nya.

Tidak ada komentar: